Fase Hidup Di Dalam Rahim

Tuhan telah mempersiapkan manusia untuk melewati rangkaian fase kehidupan yang begitu rumit. Setiap fase yang  sulit untuk dijelaskan dengan nalar karena itu merupakan kehidupan dan ruang metafisika yang sulit untuk dijelaskan secara ilmiah.
            Lima fase kehidupan yang tuhan persiapkan bagi manusia adalah alam ruh, alam rahim, alam dunia, alam kematian, dan akhirat. Disadari atau tidak, percaya atau tidak percaya, kita telah melewati 2 fase kehidupan hingga akhirnya kita bisa hidup seperti saat ini, yaitu alam ruh dan alam rahim. Tapi, pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit mengenai alam rahim.
Oke langsung saja kita bahas tentang alam rahim. Percayakah kalian bahwa banyak misteri yang tersimpan dibalik kata “rahim” dengan segala kejadiannya yang ada. Pernahkah kita berfikir, bagaimana kehidupan di alam rahim ? atau bertanya-tanya bagaimana proses perkembangan sebuah janin dapat berkembang menjadi seorang bayi ? dan adakah peristiwa besar yang manusia alami saat berada di alam rahim? Semua akan kita bahas berdasarkan perspektif kajian ilmiah dan religi.
            “Alam rahim” merupakan sebuah frasa yang terdiri dari dua kata yang memiliki arti berbeda.Apa sih alam itu sebenarnya ? sebenarnya kata ini memiliki banyak makna. Orang dapat mengartikan alam sebagai segala sesuatu dan daya yang ada di langit dan di bumi  termasuk dunia yang dimana manusia tidak bisa menalarnya dengan pikiran. Lalu, apa itu rahim ? berdasarkan perspektif biologi, rahim merupakan salah satu organ tubuh yang ada pada wanita yang memiliki fungsi untuk tempat perkembangan janin. Jadi bila kita tinjau dari kedua definisi tersebut dapat kita katakan bahwa alam rahim merupakan sesuatu daya yang ada didalam rahim di mana hal itu tidak dapat dijelaskan dengan akal manusia.
            Percayakah kalian bahwa didalam rahim ada suatu kehidupan ? ya seharusnya kalian percaya, buktinya sebuah janin dapat hidup dan berkembang di dalamnya. Tapi bagaimana itu bisa terjadi, dan bagaimana kehidupan itu berlangsung ? menurut perkembangan ilmu sainsmenyatakan bahwa awal kehidupan di alam rahim itu dimulai dengan bertemunya sel telur dan sel sperma. Lalu terjadi proses biologis yang disebut sebagai pembuahan. Lalu  terbentuklah embrio. Embrio itulah yang pada akhirnya akan berkembang menjadi seorang manusia. Hasil penemuan ini juga telah dikemukakan dalam Al-Qur’an, yaitu pada QS. Al-Hajj ayat 5, pada surat tersebut Allah SWT berfirman bahwa :
Hai manusia, jiak kamu dalam keadaan keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah pada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahi lagi sesuatupun yang dulu telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami telah turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”.
            Secara rinci, proses perkembangan manusia yang terjadi di alam dunia sebelum dunia (rahim), adalah sebagai berikut :
  1. Fase Embrio
Fase ini dimulai dengan pertemuan sel sperma dan sel telur. Dari 250 juta sel sperma hanya akan ada satu sel serma yang berhasil membuahi sel telur. Proses ini akan membentuk sebuah zigot, inilah tahap pertama yang biasa kita sebut sebagai tahap pembuahan telur. Adapun ayat yang menjelaskan proses ini adalah QS. Al-Qiyamah (75):36-37. Kemudian setelah zigot terbentuk, zigot akan menempel di dinding rahim dan membelah lagi menjadi 2 yang disebut blastomeres. Blastomeres akan membelah lagi hingga 8 pasang sel atau lebih danbentuknya seperti buah murbei. Maka selanjutnya blastomeres disebut sebagai morula. Dalam hal ini, ayat Qur’an yang menjelaskannya adalah QS.Al-Alaq (96): 1-3. Kata “alaq” pada surah tersebut menggambarkan sesuatu yang menempel. Pada hal ini adalah segumpal darah (zigot) yang menempel pada dinding rahim. Morula terus berkembang hingga membentuk rongga yang disebut blastosel. Struktur ini disebut blastosit. Blastosit semakin berkembang melewati beberapa fase hingga akhirny membentuk embrio.
  1. Fase Janin
Berdasarkan sumber yang saya baca, ruh manusia ditiupkan saat proses pembentukan janin secara bertahap hingga sempurna dan memiliki pendengaran, penglihatan, dan kecerdesan. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an QS. As-Sajdah (32):8-9, yaitu :
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan-Nya) dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati;(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”
Jelas sekali bahwa berdasar ayat di atas, Allah menciptakan manusia dengan perkembangan yang pesat, dimana sistem koordinasi (sistem saraf) berkembang dengan sangat baik, ini dibuktikan dengan adanya pancaindera yang terhubung dengan otak dan sistem saraf yang dapat menyebabkan janin dapat mendengar. Janin ini dapat mendengar pada minggu ke 20-24 setelah ovulasi.
  1. Fase Persiapan Kelahiran
Pada fase ini, janin berkembang lagi menjadi semakin sempurna. Di mana pada fase ini terjadinya proses pembentukan paru-paru, mulainya janin dapat berkedip, dapat bergerak, sistem kekebalan tubuh yang terus berkembang, dan ukuran yang semakin besar. setelah semua terbentuk secara sempurna, maka janin siap untuk lahir kedunia.
            Ketika semua fase tersebut telah dilalui, maka janin dilahirkan kedunia dan siap menjalani hidupnya sebagai anak adam. Inilah babak baru fase kehidupan dunia.
Adapun kejadian luar biasa yang Allah siapkan ketika manusia berada dalam fase janin di dalam kandungan, yaitu adanya perjanjian primordial antara Tuhan dan manusia. Apa sih yang dimaksud dengan perjanjian primordial? Perjanjian primordial merupakan perjanjin pertama yang dilakukan oleh manusia dengan tuhannya, yakni ketika mereka berada di dalam rahim yang pada waktu itu masih berupa segumpal darah. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an yaitu :
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab, ‘betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi .’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadapini (keesaan Tuhan).” (QS. Al-Araaf (7):172)
Berdasarkan ayat di atas, manusia terlahir dengan fitrahnya dan mengakui keesan Allah. Namun, ketika manusia lahir keluarga dan lingkungan sekitarnyalah yang mempengaruhi manusia tersebut untuk menyimpang dari fitrahnya.
Berdasarkan uraian di atas telah kita lihat kebesaran-kebesaran Allah yang tidak tertandingi. Semoga dengan membaca artikel ini kita bisa menjadi hamba yang lebih baik lagi. Amiin



Sumber : Aizid, Rizem.2010.Misteri Alam Rahim.Jakarta Selatan:Sabil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Unik!! Hubungan Badan di Malam Pertama Di jadikan Tontonan

Wanita Ini Membongkar Cara Berjalan Di Atas Air

Rahasia Menaklukan Setan, Jin, Iblis !!